Tuesday 13 June 2017

TERLENA

Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena..

Belum sempat berzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang. Belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi..

Niat pukul 9.00 pagi hendak solat Dhuha, tiba-tiba azan Zuhur sudah terdengar..

Teringin setiap pagi membaca 1 juzuk Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan..

Rancang untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan tahajud dan Witir, walau pun hanya 3 rakaat, semuanya tinggal angan-angan..

Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur?
Berseronok dengan usia?

Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua..

Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, lalu diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat..

Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa..sedekah dah infaq cuma sekadarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturrahim tidak pernah buat..

Justeru, apakah roh ni tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?

Tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku..

Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?

Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati?

Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena

Kredit: Ustaz Ahmad Nasir 

No comments:

Post a Comment